Apa itu Copywriting, Tujuan dan Strateginya?


Apa itu Copywriting, Tujuan dan Strateginya?.Ilustrasi gambar AnalKomPop.com dari Freepik


ANALKOMPOP.com - Copywriting merupakan salah satu bentuk tulisan persuasif dalam industri media. Seorang copywriter perlu memahami teknik dasar penulisan naskah iklan. Karena pemahaman yang cukup tentang pemilihan diksi, tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi copywriter dalam membranding merek atau brand di mana ia bekerja.

Berdasarkan materi Copywriting Digital yang saya dapatkan di Program Studi Ilmu Komunikasi PJJ Universitas Siber Asia yang diajarkan oleh Bapak Muhammad Nur Ichsan, S.I.Kom., M.I.Kom saya pun dapat merangkum secara garis besar terkait pengertian dari copywriting sendiri.

Di mana, copywriting sebagaimana yang saya jelas di atas, bahwasannya merupakan salah satu bentuk tulisan yang secara khususnya menyasar pada teknik mempengaruhi audiens (konsumen) untuk bertindak.

Tindakan dari konsumen itu sendiri terjawantahkan atau terwujud dalam kegiatan atau aksi ‘membeli, barang dari perusahan tertentu.

Ketika brand atau merek dari barang tertentu muncul/nongol melalui beranda, pandangan konsumen akan terpengaruh dengan kemasan sekaligus deskripsi yang informatif, menarik serta berdaya gerak di balik produk tertentu, maka konsumen (audiens) pun tidak ragu untuk membeli barang tersebut.

Jadi, kesimpulan sementara (hipotesa) dari saya adalah copywriting merupakan teknik penulisan yang menyasar pada kondisi psikologi pembeli (konsumen).

Lalu, apa tujuan dari Copywriting itu sendiri?

Tujuan Copywriting. Gambar AnalKomPop.com dari Freepik



Menurut hemat saya, tujuan dari Copywriting adalah aksi nyata dari seorang copywriter untuk meningkatkan ‘value’ atau nilai dari sebuah merek/brand.

Ketika ‘value/nilai’ dari sebuah brand mendapatkan trust/kepercayaan dari konsumen, maka di situlah letak keberhasilan dari copywriting.

Selain tujuan branding (penguatan identitas brand/merek) di hadapan konsumen, copywriting juga memiliki tujuan ganda yakni; merekatkan/menguatkan silaturahmi/persaudaraan yang intens antara pemilik brand dan konsumen.

Strategi dasar dalam pembuatan naskah iklan/copywriting

Menurut perspektif saya, strategi dasar dari proses produksi naskah iklan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:



Memahami kebutuhan konsumen

Kesuksesan dari sebuah brand tidak pernah terlepas dari kebutuhan konsumen itu sendiri. Artinya; di balik kemasan sebuah brand, perlu juga memahami kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
Makanya, sebelum sebuah brand diluncurkan di hadapan publik, pihak perusahan dalam hal ini yang memiliki wewenang, katakanlah seorang analis, marketer, dan public relations melakukan studi kasus di lapangan dengan berbagai metode penelitian.

Tujuan dari studi kasus tersebut adalah memahami kebutuhan dari konsusmen. Pemahaman yang cukup tentang kebutuhan konsumen pun menjadi salah satu strategi jitu atau semacam jalan ninjau dari perusahan untuk mencapai kesuksesan di pasar.

Untuk itu, kerja sama lintas stakeholder, baik pihak internal dan eksternal juga menentukan kesuksesan dari sebuah brand di pasar.


Empati sosial

Produk yang berhasil pun didesain berdasarkan keprihatin (empati sosial). Karena melalui empati, brand tersebut mendapatkan atensi/perhatian dari konsumen sendiri.

Misalnya; sebelum kita membeli barang atau jasa dari perusahaan penyedia, pertama-tama kita pun akan mencari tahu tentang latar belakang sampai pada temuan manfaat dari brand tersebut. Ketika kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan dari produk tertentu, maka keputusan kita untuk membeli barang tersebut pun berjalan sesuai dengan tujuan/misi dari brand itu sendiri.

Untuk itu, kesuksesan dari sebuah brand sangat ditentukan pada aspek empati sosial.

Permainan psikologis

Seperti yang bapak Muhammad Nur Ichsan jelaskan di berbagai pertemuan bahwasannya, naskah iklan pertama-tama melibatkan unsur psikologis konsumen. 

Jenis permainan psikologis di balik naskah iklan merupakan salah satu strategi paling ampuh dari brand-brand besar.

Artinya; perusahan besar tidak peduli dengan deskripsi komprehensif dari sebuah naskah, yang mereka butuhkan adalah memainkan psikologis (keadaan batin) konsumen.

Contohnya: Perusahaan Air Le Mineral terkenal dengan tagline ‘Ada Manis-Manisnya.’

Sepintas orang yang belum pernah minum Le Mineral, ketika mendengar atau pun menyaksikan di tayangan televisi, keadaan batin (kondisi) psikologis dari brand Le Mineral memaksanya untuk sesegara mengambil tindakan dengan cara membeli produk tersebut.

Meskipun setelah ia meminum Le Mineral, ia tidak pernah merasakan ada manis-manisnya, tapi secara copywriting, Le Mineral sudah sangat berhasil memainkan psikologis konsumen.

Padahal secara logika, masa sih air putih rasanya manis. Tapi, karena permainan psikologis, maka mau tidak mau otak manusia pada dasarnya memang memiliki rasa/hasrat penasaran untuk memiliki barang, terlepas dari kebutuhan atau keinginan.




Otentik dan unik

Jika sebuah brang terkenal karena otentik (asli) dan unik dari perusahaan lainnya, maka konsumen dengan rasa penasarannya akan memilih barang tersebut.

Keotentikan dan keunikan sebuah brand juga memiliki tingkat keberhasilan di mata konsumen. Karena konsumen pada dasarnya sudah penasaran dengan berbagai hal, termasuk barang dan jasa yang ada di berbagai lapak/pusat perbelanjaan publik.

Dengan rasa penasaran, ketika sebuah brand hadir dengan keoriginalitas dan keunikannya memaksa konsumen untuk memilihnya.

Manfaat dari sebuah brand

Konsumen sebelum memutuskan untuk membeli barang, mereka pastinya harus tahu apa manfaat yang nantinya mereka dapatkan dari brand tertentu.

Contohnya: Fair & Lovely

Industri kosmetik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dengan berbagai inovasi yang melatarbelakangi kesuksesannya.

Salah satu brand kecantikan yang kini menjadi primadona di kalangan anak muda Indonesia, baik laki-laki dan perempuan adalah kecintaan mereka terhadap produk kecantikan ‘FAIR & LOVELY.’

Fair & Lovely dengan tagline “Kini Menjadi Glow & Lovely” berhasil menarik minat generasi muda Indonesia untuk menggunakan jasa/produk tersebut setelah membersihkan diri atau mandi.

Iming-iming kulit wajah cerah setelah menggunakan produk kosmetik Fair & Lovely memaksa setiap anak muda untuk membelinya. 

Dengan harga ekonomis, khususnya tipe atau jenis  Fair & Lovely sachetan yang berkisar Rp.5.000,00 di kios yang tersedia di pinggir jalan, produk kosmetik tersebut pun sangat mudah didapatkan generasi muda Indonesia.

Berdasarkan studi kasus yang saya temui di lingkungan tempat tinggal hingga tempat kerja, saya menemukan mayoritas pekerja di sana, khususnya perempuan muda dan rekan laki-laki menggunakan produk kecantikan “FAIR & LOVELY.”

Karena menurut pengalaman mereka, produk kosmetik Fair & Lovely membantu mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan penampilan cerah/glowing.

Selain itu, ada beberapa rekan kerja yang baru tiba dari kampung dengan penampilan diri apa adanya, setelah menggunakan produk Fair & Lovely, kini mereka berubah dari segi penampilan, menikmati hidup, dan bahagia dengan keadaan mereka saat ini.

Demikian pengertian singkat tentang 'Copywriting, Tujuan, dan Strateginya,' yang admin ANALKOMPOP.com sampaikan di edisi ini.

___________________________________________________________________________________

AnalKomPop.com



Eits,,, apakah kamu sudah tahu dengan media ANALKOMPOP?

Jika kamu belum tahu, admin akan mendeskripsikannya secara singkat di bawah ini ya sobat.

ANALKOMPOP merupakan singkatan dari "ANALISA KOMUNIKASI dan BUDAYA POPULER."

AnalKomPop.com



Fokus utama dari kehadiran media ANALKOMPOP adalah untuk mengupas topik-topik terkait analisis tren media sosial, kajian budaya populer, strategi komunikasi, perkembangan media massa, teknologi komunikasi, kritik sosial, studi komunikasi, dampak dan keuntungan dari budaya digital. AnalKomPop merupakan bagian dari portal TAFENPAH.COM

AnalKomPop.com




Posting Komentar untuk "Apa itu Copywriting, Tujuan dan Strateginya?"